8 Februari 2023

Tips HR! 5 Rekomendasi Metode Seleksi Kandidat Karyawan

Gulman Azkiya
Author
Tips HR! 5 Rekomendasi Metode Seleksi Kandidat Karyawan

Pada dasarnya proses rekrutmen bukanlah hal yang mudah. Terkadang dibutuhkan berapa kali proses seleksi untuk bisa mendapatkan calon kandidat yang benar-benar sesuai dengan perusahaan. Oleh karena itu berikut adalah beberapa rekomendasi metode seleksi karyawan yang bisa Anda coba terapkan selain screening CV dan wawancara kerja.

1. Tes Kognitif

Tes ini merupakan metode yang paling umum digunakan dalam menyeleksi kandidat karyawan.  Alasannya adalah karena tes ini dapat diterapkan di berbagai macam jenis industri. Adapun melalui metode ini, beberapa kemampuan kandidat dapat dinilai mulai dari,  bekerja dengan angka, pemikiran abstrak, pemecahan masalah, pemahaman bacaan, dan kelincahan belajar. Di samping itu, bentuk tes ini biasanya terdiri dari 4  bagian yaitu:

  • Logical 

    Ini merupakan bagian dari tes yang mengukur kemampuan logika dari kandidat. Sederhananya tes ini menganalisis kemampuan mereka dalam mengolah informasi baru dan pemahaman terhadap sebuah masalah.

  • Numerical 

    Sesuai dengan namanya, pada bagian numerical lebih pada menguji pemahaman kandidat terhadap angka dan data. Melalui proses ini, pemahaman kandidat terhadap sebuah alur kerja berupa grafik dan tabel dapat dianalisis.

  • Spasial 

    Umumnya pada bagian ini mencari tahu kemampuan kandidat dalam memahami dan menyelesaikan masalah. Tes yang diberikan berbentuk kumpulan gambar acak atau menyusun dalam bentuk pola.

  • Verbal 

    Pada bagian ini sekilas mirip dengan logical, di mana kandidat diuji kemampuannya dalam mengolah informasi. Namun, inti dari hal ini yaitu bagaimana kandidat mampu mengambil keputusan yang efektif.

Baca juga: Employee Referral Program: Manfaat Bagi Perusahaan dan Tips Menerapkannya

2. Situational Judgement Test

Sederhananya ini merupakan tes yang mana para kandidat ditempatkan dalam sebuah situasi tertentu. Umumnya situasi berupa skenario yang mungkin mereka alami jika mereka terpilih untuk posisi yang mereka lamar. Skenario yang diberikan tidak bisa sembarangan, karana secara strategis tim rekrutmen akan konsultasi terlebih dahulu dengan user terkait hal ini. 

Selain itu, hal ini bisa juga berbentuk insiden kritis dan bagaimana para kandidat meresponnya. Berdasarkan respon tersebut memungkinkan manajer perekrutan untuk lebih memahami bagaimana seorang kandidat bereaksi terhadap situasi sehari-hari, khususnya konflik atau peristiwa berenergi tinggi. 

3. Tes Kepribadian

Tes ini merupakan metode yang cukup gampang untuk diterapkan. Karena melalui tes ini Anda bisa mengetahui karakteristik kandidat. Selain itu, cara bersikap dan cara pandang terhadap sebuah masalah juga bisa diketahui melalui tes ini. Salah satu cara penerapannya yaitu dengan memberikan pernyataan yang menunjukkan perilaku atau nilai tertentu yang mungkin dilakukan seseorang selama bekerja. Kemudian mengizinkan kandidat untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut. Contohnya, apakah mereka setuju dengan jam kerja yang fleksibel atau tidak. 

4. Wawancara Kelompok atau FGD

Pada proses ini, tes tidak diberikan kepada kandidat secara individual. Melainkan berbentuk kelompok, di mana para kandidat diminta secara bersama-sama untuk menganalisis dan menyelesaikan sebuah masalah. Di sinilah penilaian dapat dilakukan, dari cara para kandidat mengemukakan pendapat, cara berpikir, hingga upaya dalam penyelesaian masalah. 

Setelah itu, perekurt mungkin bisa mengembangkan proses seleksi dengan melakukan wawancara terhadap para kandidat. Melalui wawancara kelompok recruiter dapat mempelajari bagaimana kandidat yang berbeda bekerja sama, yang dapat membantu mereka mengatur tim baru yang efektif.

Baca juga: Apa itu Talent Pool? Penjelasan dan Manfaatnya dalam Proses Perekrutan

5. Tes dengan Memberi Tugas

Biasanya metode ini berupa tes dengan memberikan kandidat sebuah tugas yang memiliki relevansi dengan posisi yang dibuka. Adapun pada tes ini, HR akan melakukan koordinasi dengan users atau pimpinan dari tim yang memerlukan karyawan baru.

Tes yang diberikan tak jarang berbentuk tugas kerja yang akan dilakukan pada lowongan posisi tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang keterampilan praktis seorang kandidat untuk suatu posisi pekerjaan, termasuk bagaimana mereka mengatur waktu untuk memenuhi tenggat waktu secara efisien. Selain itu, melalui tes ini juga bisa dilihat bagaimana proses kerja dari kandidat, apakah mereka bekerja secara terstruktur atau terkesan berantakan. 

Contohnya, jika posisi yang dibuka adalah content writer, maka Anda dapat berkoordinasi dengan user untuk meminta mereka membuat sebuah content plant selama satu minggu. Contoh lainnya meminta seorang developer mengaudit performa dari sebuah website perusahaan. Selain memberikan tugas, pada beberapa kasus kandidat juga diminta memberikan saran terhadap produk perusahaan ataupun tugas yang mereka kerjakan. 

 

Itulah beberapa rekomendasi metode seleksi karyawan yang bisa Anda coba. Semoga metode-metode ini dapat berguna dan bermanfaat bagi proses rekrutmen yang sedang lakukan.

Referensi

Heather. (2020). 11 Effective Employee Selection Methods To Start Using Today. https://harver.com/blog/employee-selection-methods/#CognitiveAbility (Diakses 12 Januari 2023)

Indeed.com. (2021). 17 Effective Employee Selection Methods To Consider. https://www.indeed.com/career-advice/career-development/employee-selection-methods (Diakses 12 Januari 2023)

Gambar

Cottonbro Studio. (2020). Person in White Long Sleeve Shirt Holding a Clipboard with Resume. https://www.pexels.com/photo/person-in-white-long-sleeve-shirt-holding-a-clipboard-with-resume-5989933/ (Diakses 12 Januari 2023)

Bagikan artikel ini:
FacebookTwitterEmail