Tak jarang beberapa perusahaan mengalami masalah pada pengelolaan kinerja karyawan. Mulai dari performa yang tidak kunjung membaik, kinerja tim yang kurang optimal, dan lain-lain. Semua hal tersebut ternyata dapat disebabkan karena employee engagement yang buruk. Sederhanya employee engagement adalah tingkat dedikasi karyawan terhadap pekerjaannya. Dedikasi ini biasanya dapat dimunculkan dengan melibatkan karyawan pada aktivitas bisnis.
Tapi apakah hanya sekadar itu? Berikut adalah penjelasan mengenai employee engagement.
Keterlibatan karyawan atau employee engagement adalah antusiasme karyawan dalam pekerjaan dan terhadap tempat kerja mereka. Dikutip dari forbes.com bahwa keterlibatan karyawan lebih pada komitmen emosional yang dimiliki karyawan terhadap organisasi dan tujuannya. Ini berarti karyawan yang terlibat benar-benar peduli dengan pekerjaan dan perusahaan mereka. Ada motivasi yang lebih kuat dari alasan gaji, seperti peluang karir dan upaya untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Umumnya hal ini menunjukkan bagaimana keterlibatan karyawan dalam aktivitas kerja yang mereka lakukan. Contohnya yaitu, seperti komitmen yang mendalam menjalankan tanggung jawab, dedikasi untuk bekerja dengan baik, sikap kolaboratif,serta komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan pemimpin.
Keterlibatan karyawan bukan hal yang dapat dianggap remeh. Adapun alasannya karena dapat menciptakan menciptakan budaya kerja yang lebih baik, dan meningkatkan produktivitas.
Berdasarkan laporan dari Gallup, menunjukkan bahwa perusahaan dengan employee engagement yang baik memiliki profitabilitas 21% lebih tinggi. Mereka juga memiliki produktivitas 17% lebih tinggi daripada perusahaan dengan tenaga kerja yang tidak terlibat.
Selain itu, employee engagement juga dapat membawa dampak positif bagi perusahaan mengingat hubungannya yang jelas dengan kepuasan kerja dan moral karyawan. Namun, yang terpenting adalah ketika mereka merasa antusias dengan pekerjaannya maka hal tersebut dapat menjadi pendukung terbaik bagi bisnis Anda.
Adanya penerapan employee engagement ini merupakan upaya dari perusahaan untuk bisa menciptakan sebuah kondisi kerja yang nyaman serta produktif. Seperti meningkatkan kesejahteraan dan memberikan lingkungan kerja yang efektif. Namun, semua itu tidak akan terlepas dari keinginan untuk menyelaraskan tujuan karyawan dengan nilai-nilai perusahaan.
Motivasi yang meningkat karena keterlibatan dari karyawan akan membawa dampak yang baik pada kinerja tim. Lancarnya komunikasi dan kerja sama menjadi bukti bagaimana mereka merasa berharga sebagai karyawan. Sejalan dengan hal tersebut, tim secara alami akan melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan mereka.
Manfaat berikutnya dari employee engagement adalah dapat membantu tim mencapai tujuannya. Proses diskusi, pemberian umpan balik, hingga perencanaan yang melibatkan karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif. Hal ini tentunya dapat menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Karena aktivitas kerja yang bersifat satu arah (atasan ke bawahan), tidak menjadi jaminan tim mampu mencapai tujuannya dengan baik.
Pada saat karyawan merasa dihargai, akan tumbuh rasa keterikatan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan. Ini berarti kemungkinan mereka untuk meninggalkan perusahaan menjadi lebih kecil. Di sisi lain, nyatanya akan sulit membangun tim yang solid jika anggotanya selalu berganti-ganti. Oleh karena itu, employee engagement dapat menjadi solusi untuk membuat karyawan menjadi lebih loyal.
Stres dikarenakan pekerjaan tentunya bukan hal yang diinginkan oleh semua pihak. Namun, perusahaan sebenarnya memiliki peran dalam hal ini. Memberi perhatian dan memantau tingkatan stres, dapat dilakukan jika adanya keterlibatan dari karyawan. Hal ini bukan tanpa sebab, ketika para karyawan stres, maka akan berdampak buruk pada kualitas pekerjaan mereka.
Sejalan dengan meningkatnya kinerja, maka employee engagement juga memberi dampak pada peningkatan produktivitas. Hal ini karena karyawan yang sering dilibatkan dalam aktivitas kerja akan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Di samping itu, dengan penyelarasan tujuan tim dan bisnis, akan menciptakan sinergi yang baik terhadap produktivitas perusahaan.
Secara umum cara kerja pada aktivitas bisnis dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan dan motivasi karyawan. Budaya kerja yang terlalu kaku, tanpa ada upaya melibatkan karyawan akan berpengaruh terhadap employee engagement. Misalnya ketika karyawan bekerja hanya sekedar menyelesaikan tugas dan tidak adanya interaksi seperti pertukaran pendapat, maka dapat membuat mereka merasa tidak memiliki keterikatan atas peran mereka.
Employee engagement tidak selalu ditujukan untuk karyawan. Namun, ada tanggung jawab seorang manajer atau pemimpin untuk dapat membangun hubungan yang autentik dengan karyawannya. Pada dasarnya hal ini dapat berdampak signifikan pada keterlibatan karyawan.
Misalnya pemimpin harus dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk mengembangkan potensinya, seperti memimpin proyek kecil atau menerima ide mereka yang dirasa cocok dengan strategi tim. Ini membuat pemimpin tidak terkesan egois. Oleh karena itu, pemimpin yang peduli terhadap karyawannya akan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang memuaskan.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan keterlibatan karyawan terhadap tempatnya bekerja adalah ketika mereka merasa diperhatikan. Adapun pemberian pelatihan dan pengembangan kemampuan merupakan cara yang cukup baik untuk menunjukkan hal tersebut. Ketika mereka dapat berkembang secara profesional, maka akan membantu mereka menjadi lebih baik dalam pekerjaan. Hal ini bahkan bisa memungkinkan mereka untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru dalam organisasi
Tak jarang karyawan dapat menunjukkan performa yang luar biasa. Hal yang berujung pada prestasi dalam karir ini seharusnya dapat menjadi perhatian bagi perusahaan. Memberi penghargaan mungkin bisa menjadi pilihan terbaik sebagai bentuk pengakuan atas kinerja mereka. Pengakuan adalah cara yang bagus untuk melibatkan karyawan karena meningkatkan harga diri dan kompetensi pribadi. Selain dapat meningkatkan motivasi yang positif, karyawan juga merasa mereka sangat dihargai.
Kepercayaan adalah faktor penting lainnya dalam meningkatkan keterlibatan karyawan. Pada dasarnya karyawan perlu memiliki hubungan berbasis kepercayaan dengan rekan kerja dan pimpinannya.
Kepercayaan ini lah yang harus terus dijaga dengan memberikan kejelasan dan transparansi tentang peran dan tanggung jawab karyawan. Tingkat kepercayaan yang tinggi antara pemimpin dan karyawan sangat penting saat memberikan ruang yang dibutuhkan karyawan untuk keterlibatan.
Itulah penjelasan mengenai employee engagement, mulai dari definisi, manfaat, hingga dengan faktor penting lainnya. Jika Anda berencana mengoptimalkan keterlibatan karyawan dalam aktivitas bisnis, Kount menyediakan tools yang bisa membantu hal tersebut.
Referensi
deBara, Dianna & St-Aubin, Nora. (2022). 10 Benefits Of Employee Engagement, And Why It’s So Important. https://officevibe.com/blog/employee-engagement-benefits (Diakses 2 Desember 2022)
Harter, Jim. (2018). Employee Engagement on the Rise in the U.S. https://news.gallup.com/poll/241649/employee-engagement-rise.aspx (Diakses 2 Desember 2022)
Kruse, Kevin. 2012). What Is Employee Engagement. https://www.forbes.com/sites/kevinkruse/2012/06/22/employee-engagement-what-and-why/?sh=44286d6a7f37 (Diakses 2 Desember 2022)
Tenney, Matt. (2022). Good Examples of Employee Engagement. https://businessleadershiptoday.com/what-are-examples-of-employee-engagement/ (Diakses 2 Desember 2022)
Gambar
https://www.pexels.com/photo/focused-multiracial-coworkers-discussing-project-5668836/